Jalurberita.com – Ormas Sundawani dan lembaga Adat kabuyutan lembang menegaskan bahwa kegiatan festival seni budaya tangkuban perahu harusnya menonjolkan kearipan local dan budaya lokal. Dalam acara silaturahmi tokoh kesenian dan budayawan yang ada di kecamatan Lembang kabupaten bandung barat yang baru-baru ini dilakukan juga di tegaskan bahwa kegiatan festival seni budaya tangkuban perahu belum mampu dan berdampak kepada pelaku seni yang ada di kecamatan lembang.
Menurut atet hendrawan penggiat sundawani kegiatan festival seni budaya tangkuban perahu yang diadakan setiap tahun hanyalah serimonial yang di adakan di lembang kurang mengakomodir pelaku seni yang ada di kecamatan lembang. Pelaku seni yang ada di kecamatan lembang yang begitu banyak baik seni singga depok, karinding, wayang golek dan lain hanya menjadi penonton dan tanpa pelibatan aktif dalam kegiatan tersebut.
Lanjut Ahendra, jika hal ini terus dibiarkan maka pameo “ayam mati di lubung padi” bisa terjadi pada pelaku budaya dan kesenian yang ada di kecamatan lembang. Kegiatan yang menurut informasi bersumber dari APBN hanya di jadikan seremoniar dan tidak berdampak pada pelaku seni yang ada di kecamatan lembang.
Di sini peran Pemda Kabupaten Bandung Barat perlu dipertanyakan ? kemana perannya sebagai Pembina budaya dan kesenian yang ada di kecamatan lembang, jangan sampai pelaku seni dan budaya yang ada di kecamatan lembang hanya sebagai penonton tanpa bisa mendapatkan akses untuk keberlangsungan seni dan budaya local yang ada di kecamatan lembang. Jika ini terus dibiarkan maka lambat laun pelaku budaya yang ada di kecamatan lembang akan mati sendiri dan dampaknya akan berkurang pelaku seni dan budaya yang ada di lembang bahkan mungkin akan meninggalkan budaya dan kesenian.