Penerapan Model Think Pair

elitKITA.com - Aktivitas merupakan usaha yang harus dilakukan oleh siswa untuk meningkatkan hasil belajar. Menurut Sardiman (2011: 97) belajar adalah berbuat, berbuat untuk mengubah tingkah laku, jadi melakukan kegiatan. Tidak ada belajar jika tidak ada aktivitas. Berdasarkan pendapat Sardiman ini, dapat diartikan bahwa dalam kegiatan kedua aktivitas saling berhubungan atau harus selalu terkait untuk berlangsungnya aktivitas belajar yang optimal.

Dengan kata lain, keterlibatan dan keberhasilan seseorang dalam aktivitas belajar yang optimal tidak hanya ditentukan oleh kemampuan kecerdasannya, tetapi juga harus melibatkan fisik dan mental secara bersama-sama dalam aktivitas belajar tersebut. Kesimpulan aktivitas pembelajaran dapat diartikan sebagai semua tindakan yang dilakukan siswa dalam proses pembelajaran. Proses pembelajaran efektif apabila seluruh siswa terlibat secara aktif baik mental, fisik maupun intelektualnya.

Diedrich (Sardiman, 2011: 101) mengemukakan bahwa aktivitas siswa dapat dibedakan atas: 1) Visual activities (membaca, percobaan, memperhatikan gambar, demontrasi). 2) Oral aktivities (Menyatakan, merumuskan, bertanya, memberi saran, mengeluarkan pendapat, mengadakan wawancara, diskusi). 3) Listening activities (mendengarkan uraian, percakapan, diskusi, musik, pidato). 4) Writing activities (menulis cerita, karangan, laporan, angket, menyalin). 5) Drawing activities (menggambar, membuat grafik, peta, grafik). 6) Motor activities (melakukan percobaan, membuat konstruksi, bermain, berkebun, beternak). 7) Mental activities (mengingat, menganalisis, mengambil keputusan). 8) Emotional activities (menaruh minat, merasa bosan, gembira, bersemangat, bergairah, berani, tenang, gugup).

Sikap Johson amp; Johson (2002: 168) mengartikan sikap sebagai “ an attitude is a positive or negative reaction to a person, object, or idea”. maknanya sikap merupakan 6 reaksi dari seseorang baik positif atau negatif terhadap suatu objek atau ide. Senada dengan pendapat tersebut Mardapi (2012: 151) menyatakan bahwa sikap merupakan kecenderungan merespons secara konsisten baik menyukai atau tidak menyukai suatu objek. Sedangkan Sudjana (2012: 80) mengartikan sikap sebagai reaksi seseorang terhadap suatu stimulus yang datang kepada dirinya. Ketiga pendapat tersebut memiliki kesamaan, yaitu bahwa sikap merupakan reaksi seseorang dalam menghadapi suatu objek.
Objek sikap siswa di sekolah terutama adalah sikap siswa terhadap sekolah, terhadap mata pelajaran, dan sikap siswa terhadap proses pembelajaran. Untuk menilai sikap seseorang terhadap objek tertentu dapat dilakukan dengan melihat respons yang teramati dalam menghadapi objek yang bersangkutan. Sudjana (2012: 80) menggunakan istilah ketiga komponen respon sikap dengan kognisi, afeksi, dan konasi. Kognisi berkenaan dengan pengetahuan seseorang tentang objek atau stimulus yang dihadapinya. Afeksi berkenaan dengan perasaan dalam menanggapi objek tersebut. Konasi berkenaan dengan kecenderungan berbuat terhadap objek tersebut.

Berdasarkan berbagai batasan tersebut, maka sikap dapat diartikan sebagai respons seseorang terhadap suatu objek baik menyukai ataupun tidak menyukai. Adapun komponen sikap ada tiga yaitu: kognisi, afeksi, dan konasi. Pada penelitian ini, sikap siswa yang dinilai adalah respons siswa terhadap materi kuantitas & kualitas penduduk di Indonesia, serta materi permasalahan lingkungan hidup dan upaya pelestariannya.

Hasil Belajar IPS Menurut Kennedy, et al. (2012: 5) “Learning outcomes are statements of what a learner is expected to know, understand and/or be able to demonstrate after completion of a process of learning”. Artinya hasil belajar merupakan pernyataan apa yang diharapkan dari siswa sehingga dapat mengetahui, memahami dan menunjukkan kemampuan setelah selesainya proses pembelajaran. Senada dengan pendapat tersebut Scott (2011: 1) menyatakan bahwa: A learning outcome is a description of what a learner will have learnt at the end of a period of study. Learning outcomes in theory can encapsulate a wide range of knowledge types, skills and behaviours. Thus the learning objective could be seen as being more a kin to the intended learning outcome.
Maksudnya bahwa hasil belajar adalah deskripsi dari apa yang akan diperoleh siswa pada akhir masa studinya. Hasil belajar secara teori dapat merangkum berbagai tipe pengetahuan keterampilan dan perilaku. Dengan demikian tujuan pembelajaran dapat dilihat sebagai hasil belajar. 

Sudjana (2012: 22) mendefinisikan hasil belajar sebagai kemampuankemampuan yang dimiliki siswa setelah ia menerima pengalaman belajarnya. Berdasarkan PP Nomor 32 tahun 2013 tentang Standar Nasional Pendidikan pasal 64 ayat (1): penilaian hasil belajar oleh pendidik dilakukan untuk memantau proses, kemajuan belajar, dan perbaikan hasil belajar peserta didik secara berkesinambungan; ayat (2) penilaian hasil belajar oleh pendidik digunakan untuk: (a) menilai pencapaian kompetensi peserta didik, (b). bahan penyusunan laporan kemajuan hasil belajar dan (c). memperbaiki proses pembelajaran. Dari beberapa pendapat ahli mengenai hasil belajar maka dapat disimpulkan bahwa hasil belajar adalah kemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa setelah ia menerima pengalaman belajarnya.

Dengan demikian, hasil belajar IPS adalah kemampuan yang dimiliki oleh siswa setelah belajar, yang wujudnya berupa kemampuan kognitif, afektif, dan psikomotor. 4. Hakikat Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) Ilmu pengetahuan sosial (IPS) merupakan istilah yang digunakan untuk menyebut social studies. Istilah social studies ini pada awalnya dikenal dalam dunia pendidikan dasar dan menengah di Amerika Serikat. Menurut National Council for the Social Studies (NCSS) (2008:211), definisi IPS adalah: Social studies is the integrated study of the social sciences and humanities to promote civic competence. Within the school program, social studies provides coordinated, systematic study drawing upon such diciplines as anthropology, archeology, economic,geography, history, law, philosophy, political science, psychology, religion, and sociology, as well as appropriate content from the humanities, mathematics, and natural sciences.

Artinya studi sosial merupakan studi terintegrasi dari ilmu-ilmu sosial untuk mengembangkan potensi kewarganegaraan, yang dikoordinasikan dalam program sekolah sebagai pembahasan sistematis, yang dibangun dalam beberapa disiplin ilmu seperti antropologi, arkeologi, ekonomi, geografi, sejarah, hukum, filsafat ilmu-ilmu politik, psikologi, agama, sosiologi dan juga memuat isi dari humaniora dan ilmu-ilmu alam. 8 Sedangkan pengertian IPS khusus di SMP Somantri (2001:92)

Post a Comment

Lebih baru Lebih lama