Elitkita.com – Perpolisian masyarakat (Community Policing) sebagai solusi pada saat ini yang dipandang paling efektif dalam mewujudkan keamanan dalam negeri melalui kerja sama/kemitraan antara Polri dengan masyarakat, pemberdayaan masyarakat dengan menempatkan masyarakat sebagai mitra sejajar dalam menyelesaikan permasalahan sosial lokal yang dapat berkembang menjadi ancaman faktual, melalui Polmas masyarakat akan memahami tugas pokok dan peran Polri.
Kemitraan Polri dengan masyarakat sangat ditentukan oleh kinerja dan tampilan operasional Polri, keberhasilan Polri bukan hanya di pandang dari profesi namun juga mendapatkan dukungan masyarakat, apalah artinya keberhasilan Polri manakala masyarakat tidak mendukung dan bahkan memberikan apresiasi negatif seiring dengan tampilan Polri dalam melaksanakan tugas yang masih diwarnai dengan paradigma lama.
Legitimasi masyarakat di wujudkan dalam bentuk respon Pemerintah dan masyarakat terhadap penerapan strategi Polmas yang di nyatakan dalam bentuk pemberian dukungan moral dan anggaran, dukungan tersebut tentunya disertai harapan besar bahwa Polri mampu menjadi kekuatan inti kamtibmas dan masyarakat sebagai kekuatan pendukung dalam mewujudkan keamanan dalam negeri.
Kunci utama keberhasilan Polmas adalah kesungguhan Polri dalam implementasikan, kesungguhan di wujudkan ke dalam upaya nyata dengan memanfaatkan semua sumber daya yang tersedia dan melaksanakan inovasi-inovasi dalam membangun kepercayaan masyarakat .
Teori kerja sama sangat tepat di manfaatkan untuk membangun kerja sama antara instansi Pemerintah dan Masyarakat, masyarakat sebagai basis interaksi sosial menghendaki bahwa setiap aktifitas untuk mendapatkan kebutuhan hidup guna mencapai kesejahteraan membutuhkan situasi yang tertib dan aman. Demikian juga instansi Pemerintah keberadaannya diarahkan sebagai sarana mewujudkan kesejahteraan rakyat.
Teori Kerja sama oleh Roucek dan Warren menekankan bekerja bersama-sama untuk mencapai tujuan bersama, dan merupakan suatu proses yang paling dasar. Kerja sama merupakan bentuk proses sosial, dimana di dalamnya terdapat aktifitas tertentu untuk mencapai tujuan bersama dengan saling membantu dan memahami aktifitas masing-masing.
Kemitraan Polri dengan masyarakat sangat ditentukan oleh kinerja dan tampilan operasional Polri, keberhasilan Polri bukan hanya di pandang dari profesi namun juga mendapatkan dukungan masyarakat, apalah artinya keberhasilan Polri manakala masyarakat tidak mendukung dan bahkan memberikan apresiasi negatif seiring dengan tampilan Polri dalam melaksanakan tugas yang masih diwarnai dengan paradigma lama.
Legitimasi masyarakat di wujudkan dalam bentuk respon Pemerintah dan masyarakat terhadap penerapan strategi Polmas yang di nyatakan dalam bentuk pemberian dukungan moral dan anggaran, dukungan tersebut tentunya disertai harapan besar bahwa Polri mampu menjadi kekuatan inti kamtibmas dan masyarakat sebagai kekuatan pendukung dalam mewujudkan keamanan dalam negeri.
Kunci utama keberhasilan Polmas adalah kesungguhan Polri dalam implementasikan, kesungguhan di wujudkan ke dalam upaya nyata dengan memanfaatkan semua sumber daya yang tersedia dan melaksanakan inovasi-inovasi dalam membangun kepercayaan masyarakat .
Teori kerja sama sangat tepat di manfaatkan untuk membangun kerja sama antara instansi Pemerintah dan Masyarakat, masyarakat sebagai basis interaksi sosial menghendaki bahwa setiap aktifitas untuk mendapatkan kebutuhan hidup guna mencapai kesejahteraan membutuhkan situasi yang tertib dan aman. Demikian juga instansi Pemerintah keberadaannya diarahkan sebagai sarana mewujudkan kesejahteraan rakyat.
Teori Kerja sama oleh Roucek dan Warren menekankan bekerja bersama-sama untuk mencapai tujuan bersama, dan merupakan suatu proses yang paling dasar. Kerja sama merupakan bentuk proses sosial, dimana di dalamnya terdapat aktifitas tertentu untuk mencapai tujuan bersama dengan saling membantu dan memahami aktifitas masing-masing.