ElitKITA.Com- Bencana alam gempa bumi magnitudo 5,6 yang melanda Kab. Cianjur pada (21/11) lalu memaksa ribuan warga masyarakat mengungsi ke beberapa tempat aman yang telah ditentukan oleh BPBD. Namun kemudian di tempat pengungsian timbul permasalahan baru, diantaranya dalam pemenuhan air bersih terutama air minum.
Menyikapi hal tersebut, Zidam III/Slw dibawah pimpinan Kol Czi Rielman Yudha Tri Anandha, mengaplikasikan inovasi teknologi mesin penjernih air “Filter Nusantara” yang merupakan *gagasan dari* Pangdam III/Slw Mayjen TNI Kunto Arief Wibowo, di tempat pengungsian Lapangan Prawatasari Joglo Cianjur.
Demikian disampaikan Kapendam III/Slw Letkol Inf Adhe Hansen kepada awak media saat mendampingi Pangdam III/Slw di daerah bencana gempa Cianjur, Kamis (24/11/2022).
Dijelaskannya lebih lanjut, Inovasi tersebut merupakan salah satu upaya Kodam III/Slw jika terjadi krisis air bersih, dimana dapat juga dimanfaatkan pada saat terjadi bencana alam gempa bumi, seperti yang terjadi di Kabupaten Cianjur baru-baru ini. Filter Nusantara tentu akan sangat berguna dan dibutuhkan di tengah - tengah masyarakat.
Sementara itu di tempat terpisah, Dandenzibang II Bogor Letkol Czi Fajar Marhaendra, S.T., selaku penanggungjawab pengaplikasian mesin penjernih air yang digelar di lokasi pengungsian tersebut, saat dikonfirmasi via telepon menjelaskan bahwa tujuan digelarnya mesin penjernih air “Filter Nusantara” adalah dalam rangka membantu para pengungsi korban gempa dalam pemenuhan kebutuhan air layak minum.
“Kehadiran kami di sini dengan seperangkat mesin pengolah air “Filter Nusantara” sebagai bentuk implementasi perintah Pangdam III/Slw, bahwa TNI harus hadir di tengah – tengah masyarakat dan membantu sekecil apapun kesulitannya dan menjadikan solusi, berharap dengan adanya Filter Nusantara dapat meringankan warga masyarakat dalam pemenuhan air minum,” jelas Letkol Czi Fajar Marhaendra.
Ditegaskan Letkol Czi Fajar Marhaendra, mesin pengolah air "Filter Nusantara" selain ramah lingkungan dapat mengolah air kolam, sungai dan air payau menjadi air siap dikonsumsi, hal tersebut sudah diteliti melalui pengujian yang konfrehensif melalui test uji para ahli di bidangnya. (Pendam III/Siliwangi). ( Arii. Red)