Elitkita.Com-Memanfaakan lahan yang kurang produktif, seorang wartawan mampu menghidupi para buruh yang ada di wilayah sekitar lahan tersebut.
Bukan beralih profesi seorang wartawan harus beralih menjadi petani namun seorang wartawan memiliki niat untuk bertani. Kita simak, bagaimana seorang wartawan bisa mampu berkarya lewat bertani.
Seiring jaman berkembang teknologi digitalisasi makin pesat, kadang makin dijauhkan akan dunia informasi pertanian khususnya masyarakat kota yang lebih cenderung sedikit informasi aktifitas petani dalam mengelola kebutuhan pokok dasar masyarakat. Hal ini mungkin dorongan tuntutan jaman.
Masih dibilang siginifikan bagi kalangan petani untuk terus berupaya semaksimal mungkin dalam pengelolaannya. Diikuti dukungan dan dorongan turut serta pemerintah daerah membantu dengan adanya ketahanan pangan yang mendukung dizona yang memang mayoritas petani.
Wartawan Siliwangi Post, M. Raup, memiliki niat untuk bertani dan menggali informasi terkait cara serta tehnik bertanam bukan disitu pula mengelola budidaya lele dengan awal semampunya yang menjadikan pelajaran. Tentu dengan sendirinya dapat menghasil tambahan pendapatan bisa mencukupinya.
Ungkap Raup, saat ditemui diarea pertanian mengungkapkan bahwa sebagai petani perlu dengan kesabaran dan pemikiran yang matang, dari sisi sebelahmana kita dapat menghasilkan suatu hasil pertanian dilihat dari kebutuhan pokok dasar dimasyarakat contoh semisal menanam cengek, tomat dan bukan itu saja disesuaikan dengan kemampuan baik lahan dan modal yang mandiri, dimilikinya tentu dengan sendirinya dapat membuka ruang untuk berusaha lewat pertanian.
"Alhamdullilah", saya selama ini menekuni usaha lewat bertani berawal beberapa luas lahan yang tadinya lahan tidur menjadi lahan produktif. Kini, saya ubah jadi lahan produktif. Begitu pula, berupaya untuk kepada petani lainnya menggarap lahan tersebut. 'Ya, saya hanya gunakan sebagai lahan pertanian kecil - kecilan. Sebagian lagi, bagi petani lainnya itupun sudah mendapatkan hasil, sedikit tambahan buat keluarga kami.
Lahan tidur menjadi lahan produktif di wilayah Pemkab. KBB., digunakan para petani mandiri dapat membantu bahan pokok dasar masyarakat KBB., daripada hasilnya itusendiri dan juga merasakan hasilnya para petani KBB.
Namun sangat disanyangkan, perhatian dari Dinas. Pertanian KBB., belum mendapatkan sorotan apakah tutup mata atau bagaimana, selama ini petani hanya mengandalkan modal mandiri, sedang cost bertani sekarang biayanya tinggi seperti beli pupuk dan obat - obatan harganya selangit. "Tandas Raup.
Berharap juga, para petani mandiri yang ada di wilayah Pemkab. KBB kedepannya ada perhatian dari pemerintah KBB. khususnya Dinas. Pertanian KBB.
Sementara, saya sebagai wartawan tetap melaksanakan tugasnya diwaktu - waktu senggang fokus juga. Namun, ketika fokus tugas cari berita atau bahkan bikin berita. Biar usaha pertanian bisa terpelihara dengan baik, menyuruh warga terdekat yang notabenya penganggur untuk dipekerjakan.
Bahkan, sering diulang - ulang ditayangkan di Channel Bang Raup terkait usaha bertani dan manfaatnya. Cara tehnik dan penanaman, manfaat bagi warga sekitar. (Arii..Red)