Padepokan "Meong Sempur" Diakui Negara Spanyol

Keluarga Besar Padepokan "Meong Sempur" 


elitKITA.com - Tradisi kebudayaan sunda, sangat besar pengaruhnya terhadap pembangunan karakter generasi muda-mudi yang senantisa mengamalkan salah satu filosofi Sunda. Yaitu, “silih asah silih asih dan silih asuh”. Nilai besar terkandung dari filosofi tersebut, dapat menjadi salah satu pedoman kehidupan generasi muda-mudi yang saling mengayomi menjaga dan merawat segala hal ada dihadapannya. Jika karakter dibangun, dari pola kebudayaan maka akan terbentuklah suatu generasi yang dapat membangun bangsa dengan mengamalkan nilai-nilai tradisi yang mampu mempersatukan bangsa dan di kenal dimata dunia.


Inilah Padepokan "Meong Sempur", selain menanamkan dan mewujudkan seperti diatas tentunya dengan melestarikan Kebudayaan Sunda. Diperkuat terbentuknya nilai-nilai budaya Sunda,  seperti Seni Angklung, Tari Merak, Lengser, Calung, Degung/Gamelan, Arumba dan Pencasilat. Dengan diadakan acara Halal Bil Halal, yang masih suasana Hari Raya Idul Fitri 1444 H di Padepokan "Meong Sempur" Kampung Sempur Bajeg RT. 01/03 desa Cicangkanghilir Kecamatan Cipongkor Kabupaten Bandung Barat 27/4/2023. Momen ini, dengan sikap siap untuk menyambut menyukseskan program pemerintah terkait seni lokal. Sebagai, aset daerah merupakan salah satu embrio di Kabupaten Bandung Barat.


"Meong Sempur", membentuk karakter muda-mudi dalam melestarikan budaya Sunda yang dikenal sangat menjungjung tinggi sopan santun. Dengan karakter masyarakat, periang, ramah-tamah, murah senyum, lemah-lembut dan sangat menghormati orang tua. Itulah, cerminan budaya masyarakat Sunda. "Tim Perumus Kurikulum Seni Tradisi Pencasilat "Meong Sempur" Abah ono.




Selain itu, Bah Ono mengapresiasi para anggota silat yang telah meraih prestasi disaat bulan suci Ramadhan 1444 H. Kemudian, bersinergi antara perguruan atau padepokan dengan Paguyuban yang telah "Go Internasional" dan sudah dirintis berkerjasama dengan negara Spanyol diterima dengan baik. Tentunya, sangat penting untuk penerapan kurikulum disekolah sebagai percontohan dan sudah disepakati 4 (empat) sekolah yang sudah diterapkan diantaranya; 

Madrasah Ibtidaiah Peusinggiran, Madrasah Tsanahwiyah Atsauri di Kecamatan Sindangkerta dan Madrasah Ibtidaiah Aljannah, Madrasah Ibtidaiah Cilambuuh di Kecamatan Cihampelas. "Ungkap Bah Ono.


Tutur Ketua Papag Setra Asep dijuluki Aa Maung, menjelaskan dalam perjalanan melestarikan budaya Sunda banyak sekali tangtangan. Namun, tetap untuk berjalan terus tidak akan pernah mati dengan diikut-sertakan permohonan kepada pemerintah kecintaan budaya lokal termasuk budaya Sunda. Tidak terlepas juga, dari dorongan pemerintah dapat terus di tingkatkan perhatiannya dengan melestarikan kebudayaan sunda. "Tutur Aa Maung


Dilanjutkan, Letkol (Purn) Asep Kurnaedi selaku Pembina Papag (Paguyuban Paguron Seni Penca Tradisional) Setra Indonesia, dengan harapan kedepannya masyarakat Sunda yang tergabung dalam Padepokan ikut andil dalam perkembangan budaya Sunda di Jawa Barat. Serta, membantu kepala daerah dan tentunya kepala daerah juga memperhatikan budaya Sunda karna tradisi penca silat yang tergabung dipadepokan "Meong Sempur" yang ada di tatar sunda. "Ucap Asep

 

Agus Dadang Hermawan yang dipanggil akrab Aa Harry selaku Pupuhu Padepokan "Meong Sempur", yang juga Ketua GANN KBB serta Wakil Ketua Papag Setra KBB, semoga silahturahmi ini menjadi pacuan untuk berkarya lewat seni Sunda yang dapat menembus manca negara. Kedepannya, lebih maju lagi walaupun masih di akui negara Spanyol dan kepada masyarakat untuk mendukung melestarikan  budaya Sunda. Bukan hanya, dari seni Pencasilat saja semua menyangkut dengan nilai-nilai budaya Sunda mengamalkan yang dapat dikenal dimata dunia. "Tutup Aa Hary (Wawan/Ari)

Post a Comment

Lebih baru Lebih lama