Fungsi Sat Intelkam sebagai (early warning dan early detection) agar unjuk rasa tidak menjadi Kerusuhan

 

elitKITA.com - Sengketa lahan di Dago Elos, Bandung tak kunjung tuntas. Sebanyak 300 lebih warga masih memperjuangkan lahan yang ditinggalinya selama puluhan tahun hingga mendapatkan represifitas aparat. Pada Senin (14/8), empat perwakilan warga mendatangi Polrestabes Bandung untuk melaporkan dugaan penipuan sertifikat tanah yang dilakukan oleh keluarga Muller bersama PT Dago Inti Graha.


Warga menyebut laporan itu ditolak. Tak terima, mereka pun menggelar aksi. Namun, aksi itu berujung ricuh karena aparat yang dikerahkan menyemprotkan gas air mata hingga masuk ke dalam pemukiman warga.


Kasus ini bermula ketika keluarga Muller yang terdiri dari Heri Hermawan Muller, Dodi Rustendi Muller, dan Pipin Supendi Muller mengklaim lahan yang ditinggali warga adalah milik mereka. Keluarga Muller mengklaim lahan itu dengan menggunakan Eigendom Verponding. https://www.cnnindonesia.com/nasional/20230816123020-12-986752/duduk-perkara-sengketa-lahan-di-dago-elos-versi-tim-advokasi


Kapolrestabes Bandung Kombes Budi Sartono mengatakan, pihaknya siap membantu persoalan sengketa lahan yang dialami warga Dago Elos. Dia meminta warga mewaspadai provokasi yang bisa merugikan semua pihak. Kombes Budi menjelaskan tidak benar jika dikatakan pihaknya menolak laporan warga Dago Elos. Menurutnya, sejak awal Polrestabes Bandung menerima dengan baik kuasa hukum dan perwakilan warga yang datang untuk membuat laporan.


Pada Senin (14/8) perwakilan warga Dago Elos dan kuasa hukum datang ke Polrestabes Bandung untuk membuat laporan kasus penipuan terkait sengketa lahan. Mereka diterima dengan baik oleh Kasat Reskrim sekitar pukul 12.00 WIB.


Sekitar pukul 19.35 WIB, perwakilan warga dan kuasa hukum pun meninggalkan ruangan audiensi untuk melengkapi persyaratan laporan. Namun sekira pukul 20.50 WIB, didapati informasi bahwa massa memblokade Jalan Dago Atas sehingga menutup arus kedua arah. Banyak warga yang komplain karena tidak bisa pulang.


Pukul 22.36 WIB, Kombes Budi dan Wadir Intelkam AKBP Ardiyansyah melakukan negosiasi dengan massa secara persuasif agar membubarkan diri dengan tidak memblokir jalan. Massa disarankan kembali ke Polrestabes Bandung untuk melengkapi berkas laporan ke Sat Reskrim. Kuasa hukum kemudian meminta waktu untuk berdiskusi dengan warga. https://news.detik.com/berita/d-6878061/kapolrestabes-bandung-siap-bantu-persoalan-warga-dago-elos-waspada-provokasi.



Fungsi Sat Intelkam.

Secara umum tugas Sat Intelkam berfungsi melaksanakan upaya pengamanan masyarakat terhadap  segala bentuk ancaman untuk menghilangkan kerawanan kamtibmas baik dilakukan secara pre-emtif, pre-ventif maupun penegakah hukum, dengan upaya melakukan deteksi dan identifikasi terhadap sumber-sumber ancaman yang berkembang dalam masyarakat.


Peranan Sat Intekam harus mampu menciptakan kondisi rasa aman masyarakat baik dengan cara tertutup (under cover) guna kepentingan pelaksanaan tugas pokok Polri. Memberikan berbagai informasi (early warning dan early detection)  kepada pimpinan sebagai penentu  arah dan kebijasanaan pimpinan. Dalam rangka tercapainya kepentingan tersebut diatas, Sat Intelkam bergerak dengan orientasi  kedepan,   bertujuan untuk mencari latar belakang trend  perkembangan dari suatu gejala kasus, situasi kondisi masyarakat.


Upaya yang dilakukan untuk mencipatkan informasi yang akurat (early warning dan early detection) sehingga mampu digunakan pimpinan dengan melakukan Pembinaan Jaringan yang telah direkrut  dengan melalui langkah-langkah  pengrekrutan  agen,  dikembangkan menjadi jaringan  Intelijen yang sangat mendukung dalam penanggulangan berbagai tindak kejahatan.


Kemampuan pembinaan jaringan sehingga mampu memberikan bahan keterangan/ informasi yang diperlukan pimpinan dengan sistem sel pada kelompok masyarakat tertentu sehingga terbentuk  bentangan informasi yang luas yang mampu memberikan informasi yang akuran dan menjadi pijakan pimpinan dalam melaksanakan tindakan. Namun permasalahan dalam pembentukan jaringan saat ini hanya dilakukan secara perorangan  teknik pembinaan yang konvensional dan tradisional bersifat sementara, sehingga hasilnya sering bersifat untung-untungan dan tidak sesuai dengan kebutuhan. 


Demikian juga pengawasan dan pengendalian terhadap jaringan, berada pada anggota itu sendiri, sehingga sulit untuk mengevaluasi bobot jaringan dan bobot informasinya.   Hal lainnya adalah laporan yang dibuat jaringan dibuat lisan dan terkadang sulit untuk diuji atau dilakukan “cross chek” mengenai kebenaran informasi dimaksud. Akibatnya informasi yang diterima pimpinan sering keliru sehingga dapat menimbulkan kekeliruan pula dalam pengambilan keputusan. 


Kondisi ini sangat terasa dalam usaha agar pimpinan unit dapat mengambil keputusan yang akurat dan tepat  untuk menghadapi kasus unjukrasa ini   sehingga ada pemikiran di dalam pembinaan sumber-sumber operasi secara konseptual dan terprogram.


Dengan kondisi tersebut upaya yang dapat dilakukan agar  mendapatkan informasi  yang berkualitas/akurat maka diperlukan  pembinaan jaringan, sehingga dalam hal ini diperlukan langkah-langah  dalam upaya pembinaan jaringan dengan meningkatkan kemampuan manajemen berupa:


Pengorganisasian yang ditata secara baik, maka  sumber daya manusia yang telah terbentuk  dapat digerakan  untuk melaksanakan berbagai kegiatan agar berdaya guna dan berhasil guna. Pengorganisasian jaringan dapat dilaksanakan melalui beberapa mekanisme kegiatan antara lain : Prioritas  lebih diutamakan kepada kelompok-kelompok yang mempunyai pengaruh atau potensial menciptakan unjuk rasa menjadi kerusuhan.


Tiap-tiap anggota jaringan Intelijen diorganisir oleh satu anggota unit Intelkam dan atu agen pengendali/kepala unit. Tiap-tiap anggota jaringan Intelijen diupayakan  juga  mempunyai  sub jaringan Intelijen yang mampu dan dipercaya. Pemantapan pendayagunaan jaringan Intelijen digunakan sistem sel, dimana jaringan maupun sub jaringan tidak saling mengetahui, hal ini dikandung maksud untuk menjaga kerahasiaan dan keamanan terhadap jaringan Intelijen itu sendiri maupun tugas yang akan diberikan kepadanya.


Pengadminstrasian, selama ini data tentang jaringan Intelijen tidak dihimpun dalam dokumen secara baku. Dalam rangka pemantapan jaringan Intelijen maka  pengadministrasiannya kedalam suatu dokumen harus dilaksanakan dengan sebaik-baiknya.


Pelaksanaan pemantapan jaringan Intelijen agar didayagunakan semaksimal mungkin yang diatur melalui proses yang dinamakan Intelijen cycle dengan melakukan langkah-langkah sebagai berikut : jaringan Intelijen yang telah terbina oleh unit Intelkam ditugaskan  untuk mencari dan mengumpulkan  bahan keterangan dan informasi..


Bahan keterangan yang dihasilkan oleh jaringan Intelijen  baik yang ditemukan sendiri maupun atas permintaan petugas ditranspormasikan kepada petugas unit Intelkam selanjutnya oleh anggota unit Intelkam dikumpulkan dan dikaji kebenarannya tentang  informasi selanjutnya bahan keterangan tersebut ditranspormasikan kepada atasan mereka untuk dijadikan langkah Pimpinan dalam menangi permasalahan yang terjadi. (Red)

Post a Comment

Lebih baru Lebih lama