𝐊𝐀𝐁𝐔𝐏𝐀𝐓𝐄𝐍 𝐁𝐀𝐍𝐃𝐔𝐍𝐆 𝐁𝐀𝐑𝐀𝐓
Grup WhastApp KBB Senyum Bersatu, merupakan sarana komunikasi, sosialisasi, edukasi dan persuasif diantara akademisi, aktivis, praktisi, politisi, tokoh pemuda, tokoh pelajar, mahasiswa, para tokoh masyarakat, seniman dan budayawan juga berbagai media, termasuk TNI/Polri, serta masyarakat pada umumnya. Hal ini, tentunya memberikan ruang agar dapat langsung secara interaksi dengan Pj. Bupati Kabupaten Bandung Barat Arsan Latif.
Dalam cuitan di grup WhastApp KBB Senyum Bersatu Rabu, 28/2/2024. Pj. Bupati KBB Arsan Latif menyampaikan kepada semua stakeholder "Apa yang menjadi harapan dan kepentingan untuk kedepannya Kabupaten Bandung Barat menjadi lebih baik. Hal ini, tentunya didasari dengan ketakwaan dan keimanan kepada ketuhanan yang maha Esa yang terkandung dalam butir Pancasila sila ke 1.
Arsan menambahkan pesannya bahwa, "kalau masih banyak yang kurang dan belum memuaskan, mohon maaf karena mengurusi KBB, saya memerlukan dukungan “sinergitas dan kolaborasi” dari semua pihak agar secara bertahap bisa ditangani dengan baik (sedang berproses untuk bergerak ke arah yang lebih baik), sekali lagi mohon maaf……Lima jari akan lebih mudah menyelesaikan sesuatu, dibandingkan dengan hanya satu jari. "Pesannya.
Dikutif dari catatan poling KBB penilaian sementara 3.8%, dari hasil survey masyarakat KBB yang menilai selama kehadiran Pj. Bupati KBB atas delegasi Mendagri Tito Karnavian. Hasil poling tersebut, masih bersifat diragukan atau bisa saja membuktikan survey dengan berbagai alasan. Mungkin masyarakat Kabupaten Bandung Barat baru mengenal "siapa" Arsan Latif.
Namun masyarakat Kabupaten Bandung Barat sendiri menanyakan untuk menuju kesiapan Bupati selanjutnya, mampu mendobrak kemajuan pembangunan disegala aspek. Mengingat, bahwa potensi sumber daya alam dan sumber daya manusia sangat signifikan dengan keberlangsungan kemajuan otonomi daerah Kabupaten Bandung Barat.
Terkait birokrasi dan birokrat pemerintahan sudah jelas tidak diragukan lagi sosok Arsan Latif mampu untuk sebagai peran aktor, namun tinggal menunggu waktu dilihat sejauhmana sudut pandang masyarakat menilainya.
Oleh : 𝐓𝐨𝐧𝐢 𝐌𝐚𝐫𝐝𝐢𝐚𝐧𝐚 S. I.Kom.
Editor 𝐀'𝐇𝐞𝐧𝐝𝐫𝐚.