Pembukaan Kegiatan O2SN dan PAI SMPN 2 Padalarang Disambut Antusias Para Peserta


KABUPATEN BANDUNG BARAT,

Sekolah menengah pertama negeri (SMPN 2) Padalarang menjadi pusat perhatian dengan diadakannya penyelenggaraan acara tahunan O2SN, dan Pentas PAI. 


O2SN, singkatan dari Olimpiade Olahraga Siswa Nasional, membuka peluang bagi peserta didik untuk mengembangkan bakat dan minat dalam olahraga. Tak ketinggalan, Pentas PAI menjadi ajang bagi siswa beragama Islam untuk mengekspresikan diri, bakat, dan minat dalam ketrampilan dan seni Pendidikan Agama Islam. 


Nepi S. Sos, sekaligus kepala sekolah SMPN 3 Ngamprah, Sebagai ketua panitia kegiatan, mengungkapkan bahwa kegiatan ini sekaligus sebagai masa pengenalan lingkungan sekolah, berlangsung mulai hari ini serta cara tersebut bekerjasama dan diinisiasi oleh dinas pendidikan kabupaten bandung barat dan mempertandingkan beberapa cabang olahraga, termasuk putra dan putri. 


Dalam harapannya, Nepi mengungkapkan, “Kegiatan ini diharapkan mampu melahirkan atlet-atlet yang dapat membanggakan daerah. Prestasi olahraga membawa dampak positif dalam berinteraksi dengan banyak teman, menjaga kesehatan tubuh, dan mengembangkan kekuatan diri.” ungkapnya.


Makin semarak, pembukaan acara ditandai dengan hadirnya pihak dari dinas pendidikan kabupaten bandung barat yang sekaligus sebagai Kepala bidang (Kabid SMP), sembari dibarengi sorak-sorai penuh semangat dari para siswa. Suasana penuh kegembiraan mengiringi awal yang menjanjikan dari Lomba O2SN, FLS2N, dan Pentas PAI di SMPN 2 Padalarang, Kabupaten Bandung Barat. 


Kegiatan yang dilaksanakan pada Sabtu (27/4/2024) tersebut di ikuti oleh peserta SMP Negeri dan swasta yang ada di sub rayon 02 yang meliputi kecamatan Padalarang Ngamprah, Saguling dan Batujajar,


Hadir pada kesempatan itu semua kepala sekolah negeri maupun swasta yang ada di sub rayon02, serta pengawas juga hadir ia mengatakan bahwa kegiatan ini rutin di laksanakan walaupun tidak setingkat kabupaten." Kegiatan olah raga, seni, serta pentas PAI (keagamaan) kriteria dalam penilaian di ambil dari juara 1,2,3,untuk maju ke tingkat kabupaten," tuturnya.


Dijelaskannya, proses latihan yang ditempuh para siswa untuk mempersiapkan diri maju dalam ajang O2SN begitu serius, setiap harinya, kata dia, para siswa digembleng oleh para pelatih untuk melakukan latihan fisik, setidaknya dalam satu hari selama dua sampai tiga jam.


Kegiatan, lanjut dia, dibagi terklasifikasi secara berjenjang menurut pengelompokan, di mulai dari tingkat sekolah kecamatan sampai ke tingkat kabupaten."Untuk menjaga netralitas dalam penilaian ini, panitia sengaja mengambil team juri dari luar. Saya berharap acara ini berjalan dengan lancar dan dapat melahirkan atlet dan cendekiawan Islam yang hebat," tuturnya (Budi Jabrig).


Editor Tazeri.

Post a Comment

Lebih baru Lebih lama