Giat Rapat Forkopimcam Kecamatan Ngamprah Diantaranya Bahas DBD dan Stunting


KABUPATEN BANDUNG BARAT

Di aula Kantor Kecamatan Ngamprah, bersama dengan pimpinan kewilayahan desa, puskesmas, UPT KB, TNI/Polri, serta  jajaran terkait lainnya, dimana sesuai dinamika penyelenggaraan baik pemerintahan, kemasyarakatan, serta pembangunan, dilaksanakan Kegiatan Rapat Forkopimcam.


Pembahasan didalam kegiatan menyangkut agenda strategis, tentang stabilitas Keamanan, Ketertiban dan antisipasi masyarakat dalam menghadapi adanya gangguan Ketentraman di wilayah Kecamatan Ngamprah,  penyebaran nyamuk DBD, Stunting juga lainnya.


Hal itu sebagaimana dijelaskan Camat Ngamprah Agnes Virganty S.STP.M.SI,. Pelaksanaan rutin apel gabungan di kecamatan Ngamprah kabupaten Bandung barat tersebut dilaksanakan pada Senin (06/05/2024).


"Di kecamatan Ngamprah, kegiatan ini rutin di laksanakan, karena untuk menemukan permasalahan apa yang ada saat ini di masyarakat, sehingga kita sebagai pemerintah bisa menemukan solusinya," buka Agnes.


Pada prinsipnya, lanjut Agnes kegiatan selaras dengan program tingkat kabupaten, semisal  penyelesaian meningkatnya angka demam berdarah, kemudian tahapan penyelesaian penurunan angka stunting yang disisipkan melalui Musrenbang.


Kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) yang menyerang wilayah Kabupaten Bandung Barat (KBB), khususnya di wilayah Kecamatan Ngamprah mendapat perhatian serius Camat Ngamprah.


Menurutnya, peran Dinas Kesehatan, kata dia sangat diperlukan dalam melakukan langkah pencegahan di seluruh wilayah terhadap kasus DBD di musim penghujan ini. 


“Krusialnya masalah ini, dinas kesehatan melalui puskesmas harus responsif memberikan pelayanan, tidak boleh menunggu masyarakat sakit tapi harus mengecek masyarakat sakit atau tidak,” kata Agnes.


Sementara mengenai Stunting Pemkab Bandung Barat terus berupaya menurunkan angka stunting di wilayahnya. Hal tersebut dilakukan dengan melibatkan semua pihak.


Agnes mengharapkan  angka stunting yang terus mengalami penurunan setiap tahun harus terus dijaga bahkan ditingkatkan.


"Alhamdulillah walaupun angka stunting terus menurun tetapi kita terus berusaha maksimal menekan angka stunting sampai zero stunting di tahun 2025," katanya.


Ia menambahkan, sinergitas dengan berbagai pihak dan keterlibatan seluruh elemen yang ada di masyarakat merupakan salah satu penanganan stunting di wilayahnya.


"Selain memaksimalkan para kader Posyandu dan TPPKK dan yang lainnya keberpihakan anggaran Pemkab Bandung Barat untuk penanganan stunting ini turut diperhatikan," ujar dia.


Lanjut, kata Agnes terkait kondusifitas dan antisipasi wilayah pada bulan ini, pada forum tersebut Kapolsek Padalarang baru, AKP Kusmawan S.H M.H, menyampaikan bahwa terdapat beberapa hal yang harus menjadi perhatian pada saat ini sampai dengan nanti. ia menyebutkan terdapat beberapa titik rawan di wilayah Kecamatan Ngamprah yang teridentifikasi adanya aktivitas pelanggaran hukum.


"Oleh karena itu mari kita bersama bersinergi untuk dapat menjaga kondusivitas wilayah. Selain terkait hal tersebut juga terdapat fenomena perang sarung oleh anak-anak kecil, pengedaran obat terlarang, pencurian dan lain sebagainya, sehingga membahayakan dan efek yang lebih besar lagi dapat memicu ketakutan warga," tegasnya.


Juga dikatakan Agnes, Danramil Kecamatan Ngamprah menyampaikan komunikasi dan sinergitas antara masyarakat dan pihak berwenang harus terbangun karena apabila tidak dilakukan dapat memperlambat penanganan suatu masalah yang ada di masyarakat. 


"Pada intinya rajin membangun komunikasi masyarakat kepada pihak berwenang yang terkait agar dapat memberikan informasi yang belum tertangani agar dapat diselesaikan dengan baik," tutupnya. (Budi Jabrig)


Editor Tazeri

Post a Comment

Lebih baru Lebih lama