Diduga Oknum Bea Cukai : pesanan barang dari luar negeri ke dalam Negeri tertahan


Manca Negara, -

Keluhan para TKI (Tenaga Kerja Indonesia) yang bekerja di negara Dubai dan Abu Dhabi, saat ini mengalami kesulitan dalam pengiriman barang yang tertahan di gudang penyimpanan (bea cukai) dan belum tersalurkan alamat tujuan pengiriman. Kabar demikian, sontak kecewa para keluarga TKI dengan pengiriman tak kunjung sampai lewat agen pengirim Luzan Xpress Cargo Sabtu, 27/7/2024.


Dalam keterangan pers berbagai informasi dari para TKI melalui WhastApp pribadinya salah satu asal Purwakarta MY, telah menyampaikan bahwa barang yang sudah saya siapkan untuk sanak keluarga dan anak - anak yang dinanti - nanti tidak sampai ke tujuan sudah 8 bulan belum tersampaikan. Padahal saya sebelumnya dengan pihak agen Luzan Xpress Cargo pengirim sudah membayar apa yang menjadi ketentuan, saya penuhi. Barang pun, tidak merugikan negara karena yang saya kirim diantaranya ; sepatu anak, baju anak, baju daster buat ibu, makanan, coklat, korma mungkin sudah expired tidak layak dikonsumsi karena sudah 8 bulan belum tersampaikan. Bagi saya, hal ini sangat berharga untuk keluarga saya yang mengharapkan. Anak - anak menanti kiriman dari saya termasuk ibu saya yang sudah tua saat ini sangat membutuhkannya kiriman dari saya. Mohon, kepada pihak terkait suara saya dapat didengar agar kiriman dari saya dapat diterima oleh keluarga. "Ucapnya.


"Saya, sebagai TKI dengan upaya perjalanan hidup bekerja di negara lain secara legal dan barang - barang yang dikirim melalui agen tidak merugikan negara sedikitpun. Tentunya dengan kiriman saya, itu dengan cara menabung atau dikasih dari pihak Majikan Saya bekerja. Hal ini, juga bisa meringankan saya karena banyak sekali biaya kebutuhan selama saya bekerja. Untuk itu, mohon sekali secepatnya dapat terkirim ke keluarga saya yang sudah menunggu sekali kiriman dari saya".


Begitupun DW asal Kute Bali menyampaikan, saya berupaya semaksimal mungkin mengirim kepada keluarga yang memang membutuhkan tidak hanya cukup dengan uang saja bahkan barang - barang keperluan pun saya kirim. Tapi ketika informasi dari pihak keluarga, tak kunjung datang kiriman tersebut. Sementara, keluarga sangat membutuhkan dan itupun tidak menyalahi aturan yang saya kirim. Mohon, sekali kepada pihak bea cukai untuk segera diserahkan kepada keluarga yang mengharapkan kiriman dari saya. Saya pribadi hidup merantau dinegeri orang, tidak mudah dan kalau dibilang sungguh banyak menyakitkan namun apa upaya tetap saya lakukan demi menutupi sanak keluarga. Kalau dibilang, lebih enak di negeri sendiri bekerja lebih menyakitkan di negeri orang. Apakah, itu bisa menutupi keinginan seseorang tidak juga dan apakah dapat keinginan di negeri sendiri untuk tercapai tidak juga. Mohon, kiranya membantu pihak terkait untuk bisa menyelesaikan persoalan ini dan saya sudah menghubungi pihak bea cukai masih mau di proses. " Dalam komentarnya. 


Lain halnya dengan JL asal Jawa Barat, dulu saya mengirim dokumen (buku nikah) ke Indonesia sampai terlambat setelah dilacak ternyata masih ada di bea cukai Jakarta. Menurut keterangan pihak bea cukai ada yang harus di bayar pajak. Akhirnya, saya bayar mengikuti aturan harus bayar sebab sangat urgent atau mendesak. Cuman, anehnya yang saya ingat masa dokument kena pajak juga ?, "ungkapnya.


Sementara menurut ketua Grup WhastApp TKI Abu Dhabi SB, menuturkan para TKI yang bekerja jangan di pandang banyak uang atau penghasilannya lebih besar. Kalau perlu diketahui, sama saja dengan pendapatan di negara sendiri namun perjalanan hidup memang semua tak sama tapi serupa dan ada kelebihan serta kekurangan. Tapi peran kami disini, setidaknya bisa menambah devisa negara perputaran nilai uang yang kami terima dan menjangkau secara internasional ketenagakerjaan dengan keahlian - keahlian yang dimiliki TKI sendiri sekian tahun ditekuni berbagai bidang kemampuan juga menyimpan nama baik kelahiran negara kami NKRI dimata negara lainnya dari mulai peningkatan kerja, kadang memperkenalkan kebudayaan bangsa kita jangan sampai dipandang negara kita keterbelakangan. "Pesannya lewat WhastApp pribadinya. 


Media melaporkan dari keluhan para TKI sebagian narasumber untuk dijadikan bahan berita, sesuai permintaan narasumber hingga berita ini dimuat dan mohon berkenan pimpinan bea cukai mengkroscek dan mengklarifikasi pembenaran keluhan TKI yang disampaikan kepada elitkita.com. Demikian, atas berkenan dan kerjasamanya disampaikan Terima Kasih.(07) 


Editor Toni Mardiana.

Post a Comment

Lebih baru Lebih lama