KABUPATEN BANDUNG BARAT, -
Seperti diinformasikan warga masyarakat terjadi pembuangan limbah Batu Bara berlokasi RT. 01/RW. 06 jalan Irigasi Rongga desa Cihampelas Kecamatan Cihampelas Kabupaten Bandung Barat Jumat, 24/10/2024 kemarin, mendapatkan reaksi kecaman dari berbagai lapisan masyarakat dengan tumpukan limbah Batu Bara. Diduga, sebagai exsperiment atau percobaan pembangunan akses jalan yang mengakibatkan dampak polusi cukup serius terhadap warga masyarakat sekitar. Walaupun saat ini, lokasi pembuangan dalam pengawasan berbagai pihak dengan terpasang Police line di sepanjang area pembuangan limbah tersebut, masih tetap dirasakan dampaknya oleh masyarakat sekitar sampai saat ini Senin, 28/10/2024.
Setelah ditelusuri awak media dilokasi pemungkiman warga terdekat terkena dampak Jumat, 27/10/2024 kemarin, pembuangan limbah Batu Bara berawal di peruntukan oleh salah satu warga untuk akses jalan rumah hunian tetap diduga berinisial UI. Diperkirakan dengan jumlah material limbah Batu Bara sangat banyak, hingga membentuk permukaan jalan dengan lebar 5 meter sepanjang 50 meter ketebalan mencapai 6 meter.
Dalam keterangan salah satu warga yang sering disapa Abah (70), limbah tersebut kiriman dari perusahaan yang berdomisili wilayah Cangkorah lalu di angkut ke wilayah kami hampir selama 3 (tiga) Minggu dengan menggunakan sebuah kendaraan truk limbah terbungkus karung warna putih lalu ditumpuk-tumpuk pada akhirnya membentuk permukaan akses jalan yang sering dilalui kendaraan bermotor. Hingga, menimbulkan dampak berdebu pekat hitam dan bau cukup menyengat entah seperti apa baunya.
"Dampak tersebut, keluhan dari berbagai warga masyarakat bermunculan juga sudah ada tindakan dari berbagai pihak terkait dan bahkan telah melakukan Police line diarea pembuangan. Namun dampak masih terasa oleh warga sekitar. Dikhawatirkan apalagi bila nanti tiba musim hujan, tentunya berdampak terhadap lahan garapan kami, sekarang aja ketika abah lagi menggarap ladang pertanian, sampai muka hitam, mengek (sesak napas) dan debu masuk ke hidung. "Lanjutnya, ketika ditemui di kediamannya berdekatan dengan area limbah Batu Bara. Memang himbauan pemerintah setempat, sudah mengabarkan kalau ada masalah kesehatan segera menghubungi Puskesmas terdekat. Tapi bukan itu yang menjadi persoalannya, selama limbah tersebut ada akan menimbulkan berbagai dampak. Saya harapkan, segera dialihkan lagi limbah tersebut atau dikembalikan kepada pemiliknya. Karena, jelas pasti bisa mengancam lingkungan disekitar kita, bisa bertahun-tahun dampaknya".
Pak Ag (54) menyampaikan saat di area penumpukan limbah Batu Bara, saya sangat heran juga sudah beberapa kali di ingatkan sebelumnya. "Jangan buang limbah tersebut bisa berdampak pada lingkungan, eh malah ngeyel lain - lain bahasanya bawa ini, bawa itu, tidak apa - apa". Seperti tolol dan bego, sudah di ingatkan malah bertambah penumpukan limbah. Ironisnya, lagi - lagi salah satu warga lainnya malah ikutan - ikutan minta limbah tersebut dan dikasih lagi diperuntukan buat akses jalan menuju rumahnya. Setelah dengan kejadian seperti ini, mereka menyesal harus di buang kemana. "Katanya.
Ibu Esih (85), ikut menghampiri awak media saat liputan dilokasi mengeluhkan. Bahwa, dengan adanya material limbah Batu Bara tersebut sangat khawatir bila terjadi hujan berdampak pada sumber serapan air, bisa - bisa air ditakutkan akan mengalami perubahan dicemari limbah tersebut. Karena, ibu memiliki sumur salah satu sumber air serapan. Sekarang saja sudah beda warna air, apalagi limbah berwarna hitam begitupun debu terus bertebaran kerumah ibu. "Ungkapnya.
Hal tersebut awak media sempat menemui pihak Kecamatan, untuk konfirmasi menanggapi persoalan tersebut. Namun, pihak Kepala Camat Cihampelas tidak ada di tempat. Sedang, keluar katanya salah satu pekerja Kecamatan Cihampelas. (Redaksi)
Editor Toni Mardiana.