KABUPATEN BANDUNG BARAT, -
Diduga salah satu oknum guru mata pelajaran matematika berinisial (E) SMPN 2 Ngamprah Kabupaten Bandung Barat, melakukan Bullying dan kekerasan terhadap siswanya di tengah kegiatan belajar mengajar di depan murid – murid sekelasnya.
Menurut narasumber yang telah dihimpun oleh awak media, dalam kesaksian berinisial Melati didampingi kedua orang tuanya berawal hanya karena hal sepele disangka nyontek lalu guru mata pelajaran Matematika berinisial (E) pria, menghampiri dibangku tempat duduknya, sambil berkata “nyontek we” dengan melakukan teguran dan cubitan cukup keras. Hingga, menjadi perhatian teman - temannya menengok kearahnya.
Saat itu Melati, memang mengakui menengok ke teman sebangkunya. Karena tulisan gurunya yang di papan tulis tersebut, tidak terlihat dengan jelas dari pandangannya, "katanya. Sedangkan saat itu bukan ulangan ataupun ujian, akan tetapi hanya mengerjakan latihan soal dan murid - murid disuruh mencatat ulang tulisan gurunya tersebut di papan tulis.
Tulisan yang diperintahkan gurunya tersebut, adalah menuliskan kembali sebuah rumus Matematika yang belum dipahami oleh Melati, hingga terjadi peneguran dengan cubitan cukup membekas ditangannya. Dengan rasa malu bercampur kesakitan Melati, melaporkan kepada orang tuanya atas tindakan oknum guru tersebut. "Ungkap orangtua Melati kepada awak media pada Rabu, 6/11/2024 kemarin dikediamannya.
“Awalnya, anak saya Melati menelponnya, saya sebagai orangtuanya miris saat Melati menceritakan kejadian tersebut. Karena kesakitan akibat cubitan membekas yang diduga oleh Guru pengajar Matematika tersebut. ” Ucapnya, sampai saat ini anak malas belajar, malas makan dan malas tidur. Apalagi, dengan kejadian tersebut secara psikologis mental anak perlu untuk perhatian khusus.
Lanjut orangtua siswi, pihaknya sampai saat ini juga belum mendapatkan klarifikasi resmi dari pihak sekolah terkait insiden tersebut.
Awak media pun melakukan kroscek kepada pelaku (E) untuk klarifikasi resmi, termasuk dari pihak sekolah. Tanggapan dari Walikelas berinisial (Y), pihaknya akan konfirmasi terlebih dulu kepada Guru Matematika berinisial (E). Namun, saat di dihubungi lewat telepon pribadinya, langsung ditutup tanpa bicara apapun. Disini, sudah jelas seorang guru mencerminkan bukan seorang tenaga didik, perlu untuk di uji lagi layak sebagai tenaga didik oleh pihak disdik KBB. Patut diduga, perbuatan tersebut bisa jadi banyak siswa lainnya yang menjadi korban Bullying oleh oknum guru berinisial (E).
Mirisnya lagi, setelah itu Melati dipanggil ke ruang guru. Dan diduga terjadi lagi adanya perundungan anak termasuk intimidasi anak, atas pengaduan kepada orangtuanya oleh salah satu Guru yang memarahinya sambil menunjuk - nunjuk Melati, sampai kembali menangis, kini Melati, mengaku takut untuk masuk sekolah kembali.
Dan, pihak Media akhirnya menghubungi Kabid SMP Edi Disdik KBB, untuk menyampaikan perihal terkait perudungan dan kekerasan terhadap anak. Beliau mengatakan, ” terima kasih atas informasinya nanti akan Kita konfirmasi ke Sekolah SMPN 2 Ngamprah untuk mengetahui kronologisnya seperti apa, biar terang benderang terkait permasalahanya dan menjadi perhatian bagi kepala sekolahnya dengan kejadian ini. Dan, rencananya hari pada hari Senin, 11 November 2024, sekolah SMPN 2 akan mediasi dengan Orang tua murid dan guru bersangkutan sekaligus, biar clear permasalahanya, ” ucap Kabid SMP Disdik Kabupaten Bandung Barat pada awak media melalui WhatsApp.
Senin, 11 November 2024. Awak media menyambangi SMPN 2 Ngamprah Kabupaten Bandung Barat, untuk klarifikasi kejelasan terkait pengaduan dari salah satu Orangtua murid tersebut, kepada Kepsek SMP Negeri 2 Ngamprah bernama Agus Samsu Permana.
Apakah benar adanya dugaan adanya seorang Guru pengajar Matematika berinisial (E) di SMP Negeri 2 Ngamprah, melakukan tindakan keras dan mempermalukan salah seorang muridnya di dihadapan teman – teman sekelasnya ?, hingga murid tersebut Melati mengalami tekanan psikologis.
Dan menurut Kepsek SMPN 2 Ngamprah Agus Samsu Permana mengatakan, bahwa hari ini Pihaknya telah melakukan pertemuan baik dengan Kabid Disdik SMPN 2 Ngamprah dan orangtua serta pihak lainnya. "Ujarnya. (Redaksi)
Editor Toni Mardiana.
Narasumber Pewarta : LiesnaEgha Humas Pokja Wartawan KBB.