elitKITA.Com-Secara umum fungsi, tugas, dan peranan Partai Politik, berupa : Representasi, Rekrutmen dan Pembentukan elit, Perumusan tujuan, Artikulasi dan agregasi kepentingan, Sosialisasi dan mobilisasi politik; dan Pengorganisasian Pemerintah.
Fungsi Representasi kadang dilihat sebagai fungsi utama sebuah partai politik. Representasi menunjukkan kapasitas partai untuk merespon dan mengartikulasikan pandangan-pandangan baik pandangan para anggota maupun para pemilihnya. Dalam bahasa teori sistem, partai politik adalah alat “pemasok” utama yang memastikan bahwa pemerintah akan melaksanakan apa yang menjadi kebutuhan masyarakat luas.
Jelasnya, ini adalah fungsi untuk dilaksanakan sebaik-baiknya di dalam suatu sistem terbuka dan kompetitif yang memaksa partai untuk merespon pilihan-pilihan rakyat. Teoritisi Pilihan-rasional, semisal Anthony Downs (1957) menjelaskan proses ini dengan menyarankan bahwa pasar politik paralel dengan pasar ekonomi, di dalam mana para politisi bertindak yang intinya sebagai wiraswastawan yang memburu suara, berarti bahwa partai bertindak seperti berbisnis.
Pembentuk UU tampakya berkeinginan agar dibawah UU yang baru partai politik lebih berperan, berfungsi dan bertanggung jawab sebagai sarana partisipasi politik masyarakat dalam kehidupan demokrasi. Partai politik diharapkan tidak sekedar menjadi ”mesin pengumpul suara” yang digerakkan menjelang dan pada saat pemilihan umum. Partai politik diharapkan menjadi sarana partisipasi politik masyarakat. Miriam Budiardjo (1981:1) mengemukakan ” bahwa partisipasi politik adalah kegiatan seseorang atau sekelompok orang untuk ikut serta secara aktif dalam kehidupan politik, yaitu dengan jalan memilih pemimpin negara dan secara langsung atau tidak langsung, mempengaruhi kebijakan pemerintah (public policy)”.
Lebih lanjut dikemukakan bahwa di negara-negara demokratis pemikiran yang mendasari konsep partisipasi politik ialah bahwa kedaulatan ada di tangan rakyat, yang melaksanakannya melalui kegiatan bersama untuk menetapkan tujuan-tujuan serta masa depan masyarakat itu dan untuk menentukan orang-orang yang akan memegang tampuk pimpinan untuk masa berikutnya. Jadi partisipasi politik merupakan pengejawantahan dari penyelenggaraan kekuasaan politik yang absah oleh rakyat. Partai politik diharapkan dapat menjadi sarana yang efektif untuk turut menentukan kebijakan publik dan memilih pemimpin politik yang dipercaya untuk menjalankan kekuasaan untuk kepentingan rakyat.
Untuk itu partai politik dibangun sebagai organisasi modern. Sebagai organisasi modern dan bersifat nasional, maka partai politik mesti dibangun dengan visi kebangsaan dengan governance culture yang demokratis. Sebagai organisasi modern partai politik juga harus dikelola berdasarkan prinsip-prinsip keadilan, transparansi, akuntabilitas dan responsibilitas. Dengan demikian partai politik akan menjadi organisasi yang sehat dan mampu memainkan peranannya dalam kehidupan politik.
Karena perannya yang penting juga, parpol diatur dalam Undang-Undang yang menjadi dasar hukum Republik Indonesia. Adapun UU yang membahas mengenai parpol adalah UU Nomor 2 Tahun 2008 Tentang Partai Politik.
Menurut UU tersebut, partai politik didefinisikan sebagai organisasi yang bersifat nasional yang dibentuk oleh sekelompok warga negara Indonesia secara sukarela atas dasar kesamaan kehendak dan cita-cita.
Peran dan Fungsi Partai Politik Menurut Ahli
Menukil buku Pengantar Ilmu Politik oleh Ravyansah dkk, parpol punya sejumlah peran dan fungsinya, yakni:
1. Sarana Pendidikan Politik
Parpol berfungsi sebagai sarana pendidikan politik bagi anggota dan masyarakat luas. Di mana parpol bisa mengajarkan mereka agar menjadi warga negara yang sadar akan hak dan kewajiban dalam bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.
Sejumlah cara bisa dilakukan parpol untuk mengedukasi masyarakat tentang pendidikan politik. Seperti dengan menggelar seminar, workshop, pelatihan, atau melalui pembicaraan santai.
2. Sarana Rekrutmen Politik
Fungsi parpol satu ini berkaitan erat dengan kepemimpinan dan kaderisasi. Di mana parpol bisa merekrut orang dari masyarakat untuk menjadi anggota internal. Mekanisme rekrutmen politik biasanya dilakukan dengan dua cara; terbuka dan tertutup.
Melalui proses perekrutan ini, suatu parpol memungkinkan untuk memilih dan mendapatkan kader yang mumpuni. Dengan begitu, kader yang baik mampu memberikan partai peluang lebih besar untuk berkembang.
3. Sarana Komunikasi Politik
Dalam hal ini, parpol bisa menjembatani berbagai pendapat masyarakat kepada pemerintah. Yang mana partai politik bisa menampung aspirasi warga dan memperjuangkannya untuk dapat terdengar oleh pemerintah.
4. Sarana Sosialisasi Politik
Melalui parpol, tiap individu dalam masyarakat bisa belajar dan mengenali sistem politik yang terjadi di negara atau wilayahnya. Dengan begitu juga, reaksi dan persepsi masyarakat mengenai fenomena politik dapat diketahui.
Sosialisasi politik oleh parpol bisa dilakukan dengan cara melalui pidato, diskusi, penataran, atau melalui media massa.
5. Sarana Pengatur Konflik
Dijelaskan bahwa negara dengan kelas sosial yang beragam punya potensi besar dan rentan terjadi konflik. Adapun parpol mampu berperan dalam mengatasi hal ini. Di mana konflik yang muncul bisa diatasi dengan cara bekerja sama antarelit partai untuk menyepakati suatu keputusan yang adil dan dapat mensejahterakan masyarakat. (Red) (berbagai sumber web)