KABUPATEN PANGANDARAN,-
Suasana tegang menyelimuti Dusun Patrol Desa Ciliang Kabupaten Pangandaran Provinsi Jawa Barat, salah satu warga bernama Rendi alias Bapau dilaporkan melakukan tindakan kriminal dengan cara pengrusakan terhadap rumah milik Bapak Herdis dan bengkel knalpot. Aksi agresif ini memicu kemarahan warga, akhirnya mengamankan Rendi dalam kondisi diborgol karena mencoba melawan saat hendak diamankan. Untuk menghindari amukan massa yang mulai berkumpul, pihak keluarga bersama unsur terkait segera memutuskan untuk mengevakuasi Rendi ke Lembaga Kesejahteraan Sosial (LKS) Rumah Solusi Himathera Indonesia Selasa, 3 Desember 2024.
Rendi, yang diduga mengalami gangguan jiwa dan sering menunjukkan perilaku agresif, membuat keluarganya merasa takut dan tidak berdaya. Dalam musyawarah yang melibatkan unsur Polsek Parigi, Babinsa, Pol PP, Dinas Sosial PMD Kabupaten Pangandaran, PKM Parigi, Pemdes Ciliang, Pemdes Cibenda serta warga setempat, diputuskan bahwa Himathera Indonesia menjadi tempat terbaik untuk memberikan penanganan yang tepat bagi Rendi.
Proses evakuasi berlangsung dramatis, mengingat kondisi Rendi yang masih gelisah dan diborgol demi keamanan. Berkat kerja sama dengan sigap dan koordinasi yang baik, bahwa Rendi berhasil dievakuasi dengan selamat. Berikut pihak - pihak yang terlibat dalam proses kejadian penanganan tersebut diantaranya :
1. Dudung Sopandi, selaku Kabid Rehabilitasi Sosial Dinsos PMD Kabupaten Pangandaran.
2. Rayi Pasya, sebagai Pekerja Sosial Ahli Muda.
3. Zaman dan Eri, selaku Anggota Polsek Parigi.
4. Helmi, salah satu Perangkat Desa Ciliang.
5. Termasuk keluarga Rendi.
Rendi segera dirujuk ke Rumah Solusi Himathera Indonesia, hal tersebut mendapat sambutan dari Kang Dede Adriansyah S.IP,. CHT,. MM., selaku Direktur Pengendalian Sahabat Jiwa Himathera Indonesia. Dalam suasana penuh empati, kang Dede menyampaikan terima kasih atas kerja sama semua pihak yang telah menyelamatkan Rendi dari situasi kritis. “Kami menyambut Sahabat Jiwa dengan hati terbuka, ini adalah langkah awal menuju pemulihan. Sinergi seperti ini, menjadi contoh bagaimana masyarakat, pemerintah dan Himathera dapat bekerja sama untuk memberikan solusi atas masalah sosial, ” ujar Kang Dede kepada awak media.
Sebagai langkah awal pemulihan, maka Rendi langsung segera ditangani baik sekujur tubuh dimandikan atau dibersihkan, rambutnya dipotong hingga botak sebagai simbol pembaruan dan diberikan jubah putih khas Himathera Indonesia. Ritual ini, menjadi bagian dari proses pembersihan jiwa dan persiapan rehabilitasi yang diterapkan di Himathera.
Pihak keluarga yang semula diliputi kecemasan, kini mulai menyimpan harapan. “Kami takut dia membahayakan dirinya sendiri dan orang lain. Semoga di Himathera, dia bisa kembali sembuh dan menjalani hidup dengan normal,” ungkap salah satu anggota keluarga.
Himathera Indonesia, telah berpengalaman menangani berbagai kasus gangguan kejiwaan dari seluruh Indonesia. Kembali menunjukkan komitmennya dalam memberikan pelayanan terbaik bagi Sahabat Jiwa, Sinergi yang melibatkan Polsek Parigi, Dinsos PMD Kabupaten Pangandaran, Pemdes Ciliang dan Pemdes Cibenda ini diharapkan menjadi model kerja sama yang terus ditingkatkan di masa depan.
Semoga langkah ini menjadi awal yang baik bagi pemulihan Rendi, sekaligus inspirasi bagi masyarakat untuk lebih peduli terhadap Sahabat Jiwa yang membutuhkan dukungan dan perhatian. (Redaksi)
Editor Toni Mardiana.