elitKITA.com - Sebagai konsekuensi dari semakin cepatnya perubahan yang terjadi pada lingkungan strategis, maka dituntut untuk mampu menyesuaikan diri agar mampu mengimbangi dan menghadapi kompleksitas permasalahan yang ada tanpa mengabaikan nilai-nilai Pancasila sebagai sumber dari segala sumber hukum. Diharapkan dapat melakukan akselerasi perubahan pada 3 (tiga) area perubahan vital yaitu aspek struktural, instrumental, dan kultural yang senantiasa dilandasi dan dijiwai oleh Pancasila agar mampu menjadi organisasi yang dipercaya masyarakat, karena kepercayaan masyarakat merupakan indikator utama keberhasilan dalam mengemban tugas pokok dan fungsinya.
Akan tetapi, dari fakta yang ada dapat dilihat bahwa kepercayaan masyarakat terhadapnya masih cenderung rendah karena masih banyaknya tindakan-tindakan anggota yang melanggar norma dan aturan-aturan yang berlaku serta bertentangan dengan nilai-nilai Pancasila, yang dalam hal ini sangat berkaitan erat dengan nilai Keadilan Sosial. Meskipun telah banyak upaya pembenahan yang dilakukan melalui program-program dan kebijakan di bidang pelayanan yang menyentuh langsung pada kepentingan masyarakat, namun ternyata kepercayaan masyarakat masih relatif rendah terhadap kinerjanya.
Secara umum pengertian Nilai Keadilan Sosial, Sila ke-5 yaitu keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia mengandung nilai sikap adil, menjaga keseimbangan antara hak dan kewajiban, menghormati hak orang dan sikap gotong royong ,dalam suasana kekeluargaan, suka memberi pertolongan kepada orang, suka bekerja keras, dan bersama-sama mewujudkan kemajuan yang merata dan berkeadilan sosial.
Namun demikian, upaya dalam melakukan implementasi dibidang pelayanan, tidak terlepas dari berbagai permasalahan yang menghampiri terutama menyangkut aspek kesiapan sumber daya organisasi.
Nilai dasar Pancasila terdiri dari nilai material, vital, kebenaran, estetis, etis religious yang memperkokoh pandangan bangsa dalam bernegara. Pancasila pada hakekatnya bersumber pada nilai-nilai adat istiadat, nilai-nilai kebudayaan serta nilai-nilai religius yang hidup berkembang dalam masyarakat Indonesia. Sumber material Falsafah dari pandangan hidup masyarakat Indonesia sendiri, memperkokoh kedudukan Pancasila sebagai dasar Negara dan ideologi bangsa dan Negara Indonesia. Pancasila berakar dari pandangan hidup dan budaya bagsa dan bukan mengangkat atau megambil ideologi dari bangsa lain yang pada gilirannya akan menghasilkan bangsa yang cinta akan tanah air yang lahir dari jiwa bangsa Indonesia sendiri.
Setidaknya dalam pembentukan karakter bangsa berbasis nilai-nilai pancasila meliputi:
a. Tugas utama yaitu menempatkan dirinya sebagai subyek pengayom, pendidik yang memiliki pengalaman secara profesional dan mampu mentransformasikan kemampuannya untuk menciptakan suasana keamanan ketertiban masyarakat sebagai dasar pembentukan karakter bangsa.
b. Mendorong masyarakat memiliki kesempatan berfikir tentang fenomena aktual, dimensi nilai, mampu mengidentifikasi dan memaknai berbagai faktor serta mampu berdiskusi untuk mempertajam pemikiran dan perasaannya sehingga mampu melakukan interaksi dan membangun watak dirinya melalui interaksi dalam belajar kelompok.
c. Mampu menjadi contoh tauladan sebagai sosok utuh integritas nilai Pancasila sehingga menjadi sumber pembelajaran dan inspirasi masyarakat.
d. Masyarakat harus mampu menempatkan dirinya sebagai patner berpikir dalam memecahkan masalah keamanan dan ketertiban dan membangun moral karakter kebangsaan dan harus berupaya sebagai fasilitator inspirator agar terjadi proses pembelajaran watak atau karakter bangsa di masyarakat. (red)