elitKITA.com - Paradigma baru yang sedang dikembangkan Polri saat ini berorientasi kepada pemecahan masalah-masalah masyarakat (problem solver oriented) dengan berbasis pada potensi-potensi sumber daya lokal dan kedekatan dengan masyarakat yang lebih manusiawi (humanistic approach). Dengan paradigma baru ini diharapkan lahirnya Polisi sipil yang humanis. Kepercayaan masyarakat bisa diraih dari keberadaan Polisi yang humanis diberbagai lini kehidupan sosial masyarakat. Hadirnya Polisi sipil yang humanis merupakan tuntutan zaman, sebab Polisi sipil yang humanis adalah salah satu dari cita-cita paradigma baru Polri. Dalam situasi apapun dan dengan latar belakang apapun seorang anggota Polisi harus mampu berprilaku simpatik, sehingga masyarakat selalu bisa merasakan nyaman berada di dekap Polisi.
Manajemen adalah suatu proses untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan secara efektif dan efisien dengan melalui kerjasama dalam suatu kesatuan dan merupakan alat untuk mencapai tujuan yang diinginkan.
Teori manajemen dikemukakan oleh George R. Terry yang mengemukakan bahwa dalam konteks manajemen secara umum terdiri dari 6 (enam) unsur. Keenam unsur tersebut adalah : man, money, methods, materials, machines dan markets. Man bisa dimaknai dengan sumber daya manusia yang terlibat dalam kegiatan manajemen. Money terkait dengan modal atau anggaran yang diperlukan dalam kegiatan manajemen. Methods bisa diartikan sebagai teknik dan teknis mengerjakan kegiatan organisasi.
Materials mengandung makna bahan yang diperlukan untuk mencapai tujuan dari sebuah tujuan manajemen. Machines berkaitan dengan alat-alat yang dibutuhkan untuk mempercepat proses produksi. Sedangkan Markets terkait dengan pasar sebagai tempat untuk mendistribusikan produk dari hasil kegiatan manajemen. Teori manajemen ini digunakan untuk menganalisis pokok-pokok persoalan dari unsur sumber daya manusia (man), anggaran (money), sarana prasarana (materials) dan metode (methods).

Kamseltibcar lantas adalah merupakan rangkaian kata yang berurutan sistem dan mengandung arti yang akan dicapai Polantas dalam mengemban amanat UU No. 2 tahun 2002 dan UU No. 22 tahun 2009. Mobilitas manusia dan barang dengan kendaraan bermotor berkembang begitu cepat sebagai akibat peningkatan kesejahteraan dan kemajuan teknologi transportasi, hal ini berdampak kepada meningkatnya frekuensi kecelakaan lalu lintas dengan korban pengemudi maupun masyarakat pemakai jalan, kemacetan lalu lintas dan pelanggaran lalu lintas. Karena masih rendahnya disiplin berlalu lintas masyarakat dan belum tersosialisasikannya budaya berlalu lintas yang baik dan benar.
Sikap tidak disiplin dan pelanggaran tata tertib lantas pada umumnya terjadi karena faktor manusia, yaitu konsep diri pada diri individu, budaya berlalu lintas yang baik dapat berhasil bila masyarakat pengguna jalan memiliki konsep diri untuk mengikuti aturan dalam berlalu lintas, mau untuk dibina dengan membangun kesadaran disiplin berlalu lintas sehingga tercapai tujuan bersama yaitu kamseltiblantas melalui budaya berlalu lintas dengan baik dan benar.
Transportasi jalan sebagai salah satu modal transportasi nasional diselenggarakan di antaranya berdasarkan asas kepentingan umum dan asas kesadaran hukum. Apabila asas kepentingan umum dan asas penegakan hukum yang merupakan dua asas pokok di antara asas-asas lainnya sebagai penunjang benar-benar dilaksanakan dan ditegakkan serta masyarakat patuh hukum berlalu lintas meningkat, maka dapat dipastikan lalu lintas di jalan raya menjadi tertib dan tentunya akan mengurangi jumlah pelanggaran, kemacetan maupun kecelakaan lalu lintas. (red)