Bandung, -
Ribuan masyarakat Jawa Barat, terkonfirmasi mengikuti aksi damai bela Palestina yang diselenggarakan di depan Gedung Sate Kota Bandung pada Minggu, 2 Februari 2025.
Peserta aksi tampak mengular dan memenuhi kawasan Gedung sate yang menjadi ikon masyarakat Jawa Barat, seraya membawa spanduk bertuliskan kecaman terhadap entitas Yahudi yang dianggap oleh peserta aksi sebagai penjajah, para peserta aksi terus menerikan yel - yel dukungan terhadap warga Palestina.
" Free..Free.. Palestine..!", seru sumber suara di mobil komando yang serempak diikuti oleh para peserta aksi.
Mengawali orasinya Ustadz Taufik salah satu Ulama Kota Bandung, mengingatkan para peserta aksi terkait perjalan Isra Miraj nya Rasualllah SAW., yang melewati kota - kota yang dahulu dilalui pula oleh para Nabi dan Rasul. Kemudian saat itu jelasnya, Rasullallah SAW., memimpin Sholat semua nabi dan Rasul.
Beliau menyebut, hal itu menunjukan bahwa Rasulallah SAW., memimpin semua Nabi serta menyiratkan bahwa umat manusia mulai saat itu telah menjadi umatnya Muhammad SAW., beliau menegaskan bahwa Risalah yang dibawa oleh Rasullah telah sempurna.
"Aneh bila hari ini kita meninggalkan Islam dan kembali kepada zaman kegelapan yaitu jaman jahiliyah, " serunya dihadapan para peserta aksi.
Padahal Islam menurut beliau, mengatur segala aspek kehidupan.
" Wajar jika ada orang Eropa atau Barat, mengambil kapitalisme atau sekulerisme sebagai jalan hidup karena agama spritual mereka tidak punya aturan terkait kehidupan. " Jelasnya.
" Sementara, jika ada umat Islam yang mengambil kapitalisme dan sekulerisme maka itu menunjukan kebodohan dan kurangnya literasi".
Dalam acara aksi damai tersebut, juga dilakukan pembacaan pernyataan sikap masyarakat Jawa Barat yang diinisiasi oleh Forum Ulama Tokoh dan Advokad Jawa Barat menyikapi kondisi Palestina.
Dalam pembukaan pernyataan sikap yang dibacakan Budi Syaifullah, disebutkan bahwa Palestina adalah tanah Kharaj yang dibebaskan melalui Jihad Fi Sabilillah dan menjadi milik kaum muslimin hingga hari kiamat.
" Kami menolak solusi dua negara yang ditawarkan sebagai solusi atas permasalahan Palestina, karena Yahudi adalah penjajah, maka tidak layak penjajah hidup berdampingan dengan yang dijajah ", ucapnya.
Budi Syaifullah juga menyatakan, agar umat Islam dari semua kalangan untuk bersatu dalam ukhuwah islamiyah, melaui institusi Islam yang akan menjadi rahmat bagi seluruh alam. (Lis)
Editor Toni Mardiana.