OPINI PUBLIK
Pemerintahan Kota Bandung dalam hal ini Jabatan Walikota Kota Bandung, difasilitasi sarana prasarana, tempat berkumpul para tokoh masyarakat untuk mencurahkan ide gagasan harapan dan keingginan publik masyarakat Kota Bandung.
Pendopo, bukan hanya untuk pertemuan para elit juga para inohong - inohong dalam maupun luar. Akan tetapi yang lebih crusial dan penting, warga masyarakat Kota Bandung dipersilahkan datang 24 jam terbuka untuk umum. Sebagai sarana untuk bertemu Walikota pilihanya juga Sebagai tempat menampung semua keluhan - keluhan suara masyarakat ; yang berbeda maksud dan tujuan, bersirahturahmi dengan Walikota Sebagai kebanggaan masyarakat.
Bisa juga fungsi Pendopo, sebagai alat belanja masalah dari publik Kota Bandung, untuk di tampung otoritas Kebijakan daerah dan di laksanakan dari hasil belanja masalah untuk diwujudkan serta di realisasikan semata untuk dapat bermangfaat sebanyak-banyaknya bagi rakyat Kota Bandung.
Rumor yang ada dari beberapa tokoh masyarakat serta yang lain-lainya, bahwa Pendopo saat ini lebih ekslusif dan tidak sembarang orang dapat menyentuh sampai masuk gerbang Pendopo.
Hal ini, menjadi pertanyaan besar untuk lebih di lidik apakah betul Rumor yang berkembang, warga yang berkeinginan melihat Pendopo dan bertemu Walikota-nya, ada jurang pemisah atau mungkin Pendopo bagi orang yang punya kapasitas ekonomi tinggi/Pegusaha saja yang dapat masuk atau para inohong - inohong saja.
Sebagai Pegamat Kebijakan Publik dan Politik, melihat gejala yang kurang sedap di pandang akan keberadaan Pendopo dan fungsi seutuhnya membutuhkan waktu untuk membuktikan. Apakah betul, apa yang menjadi rumor apa adanya atau Paradok ?
Jika memang betul yang terjadi, pribadi saya sebagai warga Kota Bandung, merasa sakit mendengar saudara - saudara kita yang ingin bertemu Walikota tidak mudah dapat bertemu.
Muhamad Farhan Walikota Bandung, jika di duga masyarakat yang inggin berjumpa dengan Walikota-nya,
saya minta terima masyarakat Kota Bandung yang turut mendukung anda hingga jadi Walikota dan sudah ilaharnya demikian, satu contoh jaman Walikota 2 Periode Dada Rosada, keberadaan Pendopo dijadikan tempat berkumpulnya masyarakat kaum miskin hingga kaya, semua bercampur baur, begitupun Walikota-nya saat itu Dada Rosada, sangat "Well Come" menerima warga yang ingin bertemu untuk menyampaikan aspirasi ide, gagasan dan tempat mengeluh meminta bantuan anak pada bapaknya, semua di terima dan di realisasikan sesuai tingkat serta kemapuan.
Semoga saja ini menjadi pelajaran yang berharga, bagi Pemerintahan Kota Bandung, wabil khusus Walikota, lebih memperhatikan warga sungguh - sungguh dan wujudkan impian - impian masyarakat, sebagai Pemimpin daerah. Agar Kota Bandung, menjadi Kota yang ramah tamah tanpa ada sekat.
Editor Toni Mardiana S. Ikom.
Oleh : R. Wempy Syamkarya (PENGAMAT KEBIJAKAN PUBLIK DAN POLITIK).